Faktor Penyebab Kenakalan Remaja
- Kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang tua.
- Keadaan keluarga yang nyaman.
- Memilih teman yang salah dalam bergaul.
- Beredarnya video purno baik di dalam negeri maupun luar negeri.
- Karena faktor lingkungan yang kurang memadai.
- Banyaknya siaran televisi yang ditiru oleh siswa.
- Rendahnya keteladanan dari orang-orang dewasa.
Jenis Kenakalan Remaja antara lain :
• Penyalahgunaan narkobaBerbahaya. Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah napza yang merupakan singkatan dari 'Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif'. Semua istilah ini, baik "narkoba" atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai resiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah di luar batas dosis.
Penggunaan obat-obatan terlarang akhir-akhir ini sudah sangat memprihatinkan. Walaupun usaha untuk menghentikan sudah digalakkan tetapi kasus-kasus penggunaan narkoba ini sepertinya tidak berkurang. Ada kekhasan mengapa remaja menggunakan narkoba atau napza yang kemungkinan alasan mereka menggunakan berbeda dengan alasan yang terjadi pada orang dewasa. Beberapa alasan mengapa remaja mengkonsumsi narkoba yaitu karena ingin tahu, untuk meningkatkan rasa percaya diri, solidaritas, adaptasi dengan lingkungan, maupun untuk kompensasi.
Jenis – jenis narkoba :
a. Putauw
Nama
lainnya adalah Pe-te ,zat ini adalah turunan ke lima - ke enam dari Heroin yang
dibuat dari bunga yang namanya Opium. Ada dua jenis yaitu jenis Banana dan
jenis Snow White yang berbentuk seperti Bedak.
b.
Shabu – shabu
Ini
adalah nama gaul dari Methamphetamine ,berbentuk kristal seperti gula pasir
atau seperti VETSIN (bumbu penyedap makanan).
Ada
beberapa jenis antara lain : Chystal ,Coconut ,Gold River
c. Ecstasy
Yang
satu ini adalah zat Psikotropika ,jenis yang populer beredar dimasyarakat
adalah : Alladin , Apel , Electric , Butterfly dengan nama Gaul yang bermacam -
macam.
d. Cannabis
d. Cannabis
Cannabis
atau yang dikenal juga dengan nama Tetrahidrocana hidrol ,adalah jenis tanaman
yang dikeringkan dengan efek dapat membuat pemakainya menjadi teler atau fly.
• Seks bebas
Banyak
yang bilang bila pergaulan remaja saat ini sudah sangat jauh berubah dibanding
pada masa-masa sepuluh tahun silam. Remaja sekarang lebih mampu berekspresi
pada emosi dan mengungkapkan perasaan tanpa sembunyi-sembunyi dan malu seperti
dulu. Dengan biasa mereka mengexpresikan perasaan cinta dan sayang pada pacar
mereka di tempat-tempat umum. Sudah umum dilihat saat ini bila di mall-mall
para remaja biasa bergandengan tangan, berpelukan bahkan berciuman.
Remaja
dalam perkembangannya memerlukan lingkungan adaptip yang menciptakan kondisi
yang nyaman untuk bertanya dan membentuk karakter bertanggung jawab terhadap
dirinya. Ada kesan pada remaja, seks itu menyenangkan, puncak rasa kecintaan,
yang serba membahagiakan sehingga tidak perlu ditakutkan. Berkembang pula opini
seks adalah sesuatu yang menarik dan perlu dicoba (sexpectation).Terlebih lagi
ketika remaja tumbuh dalam lingkungan mal-adaptif, akan mendorong terciptanya
perilaku amoral yang merusak masa depan remaja. Dampak pergaulan bebas
mengantarkan pada kegiatan menyimpang seperti seks bebas, tindak kriminal
termasuk aborsi, narkoba, serta berkembangnya penyakit menular seksual (PMS).
Seks bebas memiliki banyak konsekwensi misalnya, penyakit menular
seksual,(PMS), selain juga infeksi, infertilitas dan kanker. Tidak heranlah
makin banyak kasus kehamilan pranikah, pengguguran kandungan, dan penyakit
kelamin maupun penyakit menular seksual di kalangan remaja (termasuk HIV/AIDS).
Secara
psikologis seks pra nikah memberikan dampak hilangnya harga diri, perasaan
dihantui dosa, perasaan takut hamil, lemahnya ikatan kedua belah pihak yang
menyebabkan kegagalan setelah menikah, serta penghinaan terhadap masyarakat.
Hubungan seks di luar pernikahan menunjukkan tidak adanya rasa tanggung jawab
dan memunculkan rentetan persoalan baru yang menyebabkan gangguan fisik dan
psikososial manusia. Bahaya tindakan aborsi, menyebarnya penyakit menular
seksual, rusaknya institusi pernikahan, serta ketidakjelasan garis keturunan.
Kehidupan keluarga yang diwarnai nilai sekuleristik dan kebebasan hanya akan
merusak tatanan keluarga dan melahirkan generasi yang terjauh dari sendi-sendi
agama.
•
Tawuran antara pelajar
•
Merokok
•
Di sekolah, misalnya dengan melanggar tata tertib sekolah seperti bolos,
terlambat masuk kelas, tidak mengerjakan tugas dan lain sebagainya.
•
Kebut - kebutan, yaitu mengendarai mobil atau motor ditengah-tengah keramaian
kota dengan kecepatan yang melampaui batas maksimum yang dilakukan oleh para
pemuda belasan tahun.
•
Membentuk kelompok (genk) anak muda yang tingkah lakunya sangat menyimpang
dengan norma yang
berlaku di masyarakat, seperti tawuran antar kelompok.
• Remaja dan
Rokok Di masa modern ini, merokok merupakan suatu pemandangan yang sangat tidak asing. Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi si perokok, namun dilain pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi si perokok sendiri maupun orang – orang disekitarnya. Berbagai kandungan zat yang terdapat di dalam rokok memberikan dampak negatif bagi tubuh penghisapnya. Beberapa motivasi yang melatarbelakangi seseorang merokok adalah untuk mendapat pengakuan (anticipatory beliefs), untuk menghilangkan kekecewaan ( reliefing beliefs), dan menganggap perbuatannya tersebut tidak melanggar norma ( permissive beliefs/ fasilitative) (Joewana, 2004).
Hal ini sejalan dengan kegiatan merokok yang dilakukan oleh remaja yang biasanya dilakukan didepan orang lain, terutama dilakukan di depan kelompoknya karena mereka sangat tertarik kepada kelompok sebayanya atau dengan kata lain terikat dengan kelompoknya sampai saat ini masalah seksualitas selalu menjadi topik yang menarik untuk dibicarakan. Hal ini dimungkinkan karena permasalahan Kenakalan remaja dapat disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal).
Sumber: http://oefy.blogmalhikdua.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar